Langkah Asyik Menyusun Buku KBMN28 day 15
RESUME PERTEMUAN 15
KBMN PGRI ANGKATAN 28
Pemateri : Yulius Roma Patandean, S. Pd.
Moderator : Arofiah Afifi, S. Pd.
Tema : Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis
Langkah Asyik Menyusun Buku
Suasa hening di perpustakaan kampus membuat Bumi semakin larut dalam bacaannya. Sebuah buku panduan menulis, berjudul Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis karya Yulius Roma Patandean, S. Pd., M. Pd. Kebetulan Beliau juga disen muda dikampusnya. Sapaan Beliau sehari-hari adalah Pak Roma.
Berikut adalah beberapa buku yang telah berhasil ditulis oleh Pak Roma.
Awalnya, Pak Roma adalah seorang tenaga pengajar Bahasa Inggris di SMAN 9 Tana Toraja. Sejak Beliau menjadi PNS, beralih tugas ke SMAN 3 Tana Toraja. Lalu dari tahun 2015 hingga sekarang, Pak Roma mengabdi di SMAN 5 Tana Toraja. Diperbantukan pula sebagai dosen, Tutor Universitas, serta fasilitatir belajar di Yayasan Trampil Indonesia.
Berikut adalah buku karya Pak Roma yang telah diterbitkan.
Bumi mengutipnya dari tautan blog pribadi Pak Roma. https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html
Pak Roma juga tercatat sebagai pemenang lomba dalam berbagai event bergengsi di daerahnya. Salah satu contohnya, Beliau pernah menjadi guru berprestasi tingkat SMA di Tana Toraja.
Bumi berdecak kagum dengan seluruh pencapaian dosennya. Betul-betul sosok yang dapat dijadikan dalam hal berkarya diusia muda.
" Buum, Gue cari-cari ternyata ngeram di mari."
Sebuah bisikan berhasil membuat Bumi bergidik spontan. Jantungnya terasa hendak copot saking terkejutnya, menoleh mencari sumber suara. Ternyata Venus, sang sahabat sudah berdiri tepat disampingnya memamerkan cengiran polos tanpa dosa.
"Niat banget Lu, ya! jantungan, gue!" Bumi misuh-misuh menggerutu. Masih kesal dengan tindakan Venus barusan.
"Yaaa, maaf dong, Buuum!" Venus memasang tampang menyedihkan seraya duduk disamping Bumi.
"Kamu lagi baca tentang apa?" lanjutnya.
Bumi tak bisa lama-lama kesal dengan Venus. Karena sahabatnya ini, orang dengan tipe tebal muka.
"Nih!" Bumi menunjukan sampul buku yang tengah dibacanya.
"Ck, apa sih pentingnya menulis buku? Apa mamfaatnya ya?" tanya Venus.
Bumi menandai halaman yang tengah dibacanya, lalu menatap wajah manis sahabatnya.
"Lu, inget gak? kata-kata pengantar dari Bu Ovi sebelum Beliau memulai materi kuliah?"
"Yang mana sih, Bum?"
"Bu Ovi bilang, manfaat buku itu terdiri dari; 1) Menulis buku merupakan salah satu sarana untuk memberikan apresiasi pada diri sendiri atas hasil karya yang telah selesai dibuat. 2) Sebagai personal branding, sehingga memberi motivasi diri untuk lebih berkarya. 3) Sebagai bukti sejarah bawa kita pernah hidup di dunia ini. Gitu, Vee." tutur Bumi.
"Menghargai diri sendiri, memberi manfaat bagi orang lain, dan sebagai bukti eksistensi kita di dunia. Bener juga, ya Bum." ucap Venus membuat kesimpulan. Gadis itu manggut-manggut menyetujui perkataan Bumi yang mengutip dari pernyataan Bu Arofiah Afifi, S. Pd. atau Bu Ovi, dosen mereka.
"Tapi, Bum, Gue bingung apa yang mesti ditulis? yakin kelar gak tuh buku?" keluh Venus. Baru saja sang sagabat dapat menyimpulkan kalimat motivasi sebaik itu, beberaoa detik berikutnya sudah kembali ke mode awal.
"Nih Gue lanjutin kata-kata Bu Ovi, ya. Saat-saat yang paling menakutkan dalam menulis adalah tepat ketika kamu belum memulainya. Beliau mengutif pernyataannya Stephen King. Lalu Stefen King juga mengungkapkan Jika ditanya, Bagaimana kamu menulis? Saya akan menjawab, satu demi satu kata. Tuh, udah jelas belum?" Bumi melirik Venus.
"Hmm, menulis dan merangkai kata demi kata, kalimat demi kalimat hingga membentuk suatu kisah panjang yang disebut suatu karya. Mulai menulis dengan perlahan-lahan dan yakinlah karyamu akan berhasil." mata Venus terpejam seolah meresapi kalimat demi kalimat yang diucapkannya.
"Di buku Pak Roma nih banyak banget motivasi yang bikin kita semangat menghasilkan sebuah buku." Bumi membuka kembali buku yang tadi sempat ditinggalkannya.
"Apa katanya, Bum?"
"Pak Roma mengatakan bahwa Menulis adalah sesuatu yang unik ketika baru dimulai apalagi kalau belum terbiasa. Nah, sama seperti saya dulu, saya masih bingung mau melakukan apa saat itu. Ternyata menulis adalah sesuatu yang membuat ketagihan layaknya kripik singkong yang diberikan Omjay ke saya tempo hari. Jika senantiasa dikunyah akan selalu dirindukan pula. Demikian halnya dengan menulis."
"Hmm, lanjut Bum!"
"Pak Roma mengatakan jika Menulis harus dibiasakan setiap hari, seperti slogan Omjay yang sudah familiar bagi kita. Semua hal bisa jadi bahan tulisan. Apa yang dilihat, dirasakan, dibayangkan dan bahkan dialami bisa dituliskan. Jika khawatir ide di kepala mudah hilang, mari tuliskan ide melalui blog. Beliau selain menulis di blog pribadi, juga kembali menulis di blog Kompasiana."
"Intinya harus mulai dulu menulis." gumam Venus. Bumi tersenyum sebal, dalam hati membathin "Semoga jangan berubah lagi mood si Venus."
"Gue lanjut baca ya, Ve. Pak Roma juga mengatakan Lalu bagaimana dengan penyusunan dan pengeditan naskah buku tersebut? buku karya Beliau dari mulai penyusunan dan pengeditannya saya pelajari secara otodidak."
"Waah, mantap ya Bum!" seru Venus. Bumi tak mengindahkan pekikan tertahan sahabatnya itu.
"Pak Roma ngasih saran, nih. Penyusunan dan editing bisa pakai aplikasi yang bisa digunakan agar tulisan naskah buku itu bisa "sistematis". Ada Zotero dan Mendeley yang populer di kalangan mahasiswa dan akademisi."
Tutorial penyusunan buku secara sistematis
"Masih ada tips menulis dari Pak Roma, nih."
Bumi membuka lembaran buku berikutnya, disitu tertera tips menulis dengan istilah CLBK dari Pak Yulius Roma.
1. COBA. Menulis, menyusun dan mengedit naskah buku tidak bisa menjadi ala bisa karena biasa semata tanpa ada per *COBA* an. Dengan mencoba, maka akan timbul rasa penasaran untuk menjalaninya. Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba.
2. LAKUKAN dengan segera. Praktekkan sekaligus, biarkan mengalir bersama jari-jari mungil anda. Melakukan proses lebih dalam menulis membutuhkan dorongan dan niat yang kuat.
3. BUDAYAKAN bersama dengan praktek menyusun dan mengedit naskah. Menghasilkan sebuah karya tulisan sederhana tidak bisa tercapai dengan maksimal jika didorong oleh paksaan. Membudayakan menulis adalah proses menuju karya.
4. KONSISTEN adalah langkah pamungkas dalam teori menulis, menyusun dan mengedit naskah yang selama ini saya lakukan. Budaya menulis yang baik adalah ketika kita menjadi konsisten dalam mempraktekkannya.
Pada halaman berikutnya, Bumi dan Venus mengamati contoh-contoh penyusunan buku yang disertakan oleh Pak Roma.
Bumi menutup buku, lalu menyangga dagunya dengan telapak tangan.
"Hmm, kita coba yuk!" ajak Bumi setengah melamun.
"Kamu enak udah banyak bekal tulisannya, lah Gue?" Venus menunjuk dirinya seraya membeliakan mata.
"Gue kan, baru ngajak mencoba. Kita terapkan CLBK kata Pak Roma itu."
"Hmm .... boleh, boleh. Ke kantin dulu aja, yuk! Menulis juga perlu tenaga keleess." Venus berdiri, meraih tas lalu menyeret Bumi.
Mereka berdua mengakhiri sesi kampus dengan menikmati Kuah bakso pedas menyegarkan. Dalam benak dua mahasiswi itu tertanam sebuah tekad untuk memulai menulis, menyusunnya hingga suatu saat menjadi sebuah buku.
Terimakasih atas materi yang inspiratif.
Seruyan menjelang tengah malam
Eka Yulia.










Mantap dan aktual resumenya 👍👍 mampir ke blog saya nomor 24🙏
BalasHapusTerimakasih sudah mampir, Buun.
HapusSangat renyah dipakai sarapan pagi ini.
BalasHapusHehe .... terimakasih, Pak.
HapusLuar biasa
BalasHapusTerimakasiiih
HapusMantap resumenya
BalasHapusTriiims...
HapusMantap, semangat terus buuuu
BalasHapusSiaaaap.
HapusLuar biasa Bu Eka
BalasHapusMakasiiiih.
HapusKeren resume ibu
BalasHapus