Closing Ceremony Mengharu Biru

 CLOSING CEREMONY 

KBMN PGRI ANGKATAN 28

     Minggu, 19 Maret 2023

Malam Minggu Mengharu Biru

Tadi malam Saya tidur cepat, beberapa saat setelah selesai "Closing Ceremony KBMN PGRI 28". Sempat sebentar bertukar pesan dengan beberapa teman panitia penutupan, setelahnya Saya langsung melang-lang buana di alam mimpi. Mungkin, sebagai bentuk akumulasi kelelahan setelah menjalani aktivitas seharian.  Rapelan "nginem" setiap hari Sabtu dan Minggu. Lalu kemarin sore selepas Ashar, Siswa kelas XII IPS. 1 SMA Negeri 1 Kuala Pembuang yang kebetulan Saya wali kelasnya mengajak untuk pengambilan foto album tahunan kelas menjelang kelulusan. Selesai jeprat-jepret mendekati waktu Maghrib, sehingga Saya tidak sempat berganti kostum. Langsung oncam zoom untuk mengikuti closing ceremony.
     Dokpri. Hasil jeprat-jepret sore.

Entahlah, perasaan saya campur aduk. Antara lega karena tidak kejar-kejaran lagi dengan resume dan materi tiga kali dalam seminggu. Lega karena tidak merasa sesak nafas lagi ketika melihat beberapa rekan peserta yang sudah nge-list setor tagihan resume. Pasukan F1 yang mengagumkan (Saya tahu istilah F1, setelah membaca chat Pak Dail). Lega juga karena bersamaan dengan acara closing ceremony, editan naskah buku solo Saya selesai. Juga ada perasaan sedih serta haru.

Wajar jika dalam rentang waktu dua bulan lebih, Kami para peserta KBMN PGRI Angkatan 28, secara tidak sadar telah menjalin komunikasi. Meskipun hanya lewat pesan di grup WA, ataupun komentar di blog ketika melakukan blog walking. Betul kata Omjay, jika kita sering melakukan blog walking maka pengetahuan tentang kepenulisan, gaya menulis, serta perbendaharaan kata akan semakin kaya. Selama dua bulan itu Saya lakukan, sehingga sudah merasa akrab dengan beberapa peserta yang sering Saya sapa dan kembali menyapa.

Terus terang, Saya baru kali ini dilibatkan dalam kepanitiaan online yang melibatkan rekan-rekan dari Sabang sampai Merauke. Ketika diawal-awal ketua kelas kami (Pak Edmu Yulfizar) membuka grup WA untuk panitia closing ceremony, sempat Saya diamkan saja. Lalu entah keinginan dari mana Saya langsung chat Pak Edmu untuk bertanya "Harus ikut jadi panitia?" dijawab Pak Edmu "Enggak harus, Bu. Tapi Kami perlu bantuan." Begitu kurang lebih. Jawaban ambigu dari ketua kelas membuat Saya berfikir, "Dia ini perlu bantuan." begitulah akhirnya Saya memasukan diri sendiri ke dalam grup WA panitia Closing ceremony. Betul saja anggota grup hanya berjumlah 19 peserta. 

Mulailah Kami membicarakan rundown acara dan para petugasnya, dipandu oleh tiga narasumber yaitu Bu Emut, Bu NDY, dan Bu Widya. Setelah terbentuk koordinator bidang sebagai penanggung jawab, kami mulai sok sibuk. Hehe .... menghubungi ini-itu, serta tentu saja koordinasi intens antara ketua kekas dan Omjay.

Saya dipercayakan untuk masuk menjadi tim horee nya Pak Afif untuk membantu Bu Ina membuat video tayangan flayer materi dalam rangka mengenang perjalanan kami selama dua bulan ini. Saya juga kebetulan didaulat untuk membuat video puisi karya saya sendiri. Puisi tersebut tercipta ketika mengikuti tantangan di akhir materi puisi. Alhamdulillah menjadi pilihan kesatu dari narasumber materi puisi (Dr. E Hasanah, M. Pd.) dan Saya mendapatkan sebuah buku dari Beliau.


Kembali ke tadi malam,
Acarapun dimulai, meskipun dijadwalkan mulai pukul 19.00 WIB namun sebelum waktunya, zoom sudah dibuka. Nama dan wajah peserta segera bermunculan. Saling menyapa, berkelakar, mengungkapkan kelegaan dan keharuan. Rupanya yang perasaannya campur aduk tidak hanya Saya, hampir seluruh peserta merasakan hal seperti itu. Apalagi ketika Om Jay dan Tim Solid mulai hadir, haru semakin menyeruak. Wajah para narasumber dan moderator yang selama ini hanya dikenal lewat chat kini tampak jelas dan nyata didepan mata.

Para mentor yang senantiasa menyemangati mentenya. Kebetulan Mentor saya adalah Neng Emut, yang ternyata ketua penyelenggara KBMN PGRI 28 ini. Terkadang sampai tengah malam masih bertukar pesan. "Tong kapok ya, Neng!" 

Para kurator buku antologipun demikian, sering direcoki dengan pesan-pesan karena ketidak tahuan Saya. (Pak Dail, Pak Sim, Bu Aam). Bu Maydearly, dan Pak Brianpun tak luput dari sasaran bertukar pesan untuk bertanya ini dan itu. 

Tak terlupakan teruntuk Omjay yang telah bersedia menuliskan kata pengantar untuk buku solo Saya dan selalu menebarkan motivasi inspiratif. Sehat selalu ya Omjay!

Pengemban tugas sebagai pemandu acara (MC) closing ceremony adalah Bu Dr. Yuni dan Bu Helny. Meskipun dadakan dan berlatih sekedarnya, mereka berdua menunaikan tugas dengan lancar. Dapat menghidupkan suasana dengan guyonan dan sapaan lucu untuk peserta. Ketika momen mengenang perjalanan, menampilkan karya peserta, dan menampilkan video slide pesan kesan dari peserta, mereka berdua mampu menggugah rasa haru dan bangga dalam sekali waktu.

Closing ceremony kali ini dapat dihadiri oleh perwakilan dari Kemdikbudristek Bapak Dr. Praptono, M.Ed sebagai Plt Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan. Dalam sambutannya Beliau mengemukakan "Mengapa literasi kita rendah ? karena keterbatasan penyediaan bahan bacaan. Tidak kalah pentingnya lagi  adalah menumbuhkan kebiasaan menulis."
Ini artinya kesempatan kita untuk menghasilkan karya sebagai bahan bacaan demi terwujudnya peningkatan kecakapan literasi anak bangsa.

Sambutan berikutnya dari perwakilan PB  PGRI Pusat yaitu Bapak Catur Nurrochman, M. Pd. Beliau mengemukakan "Menulis bisa menjauhkan dari unsur plagiat, menjiplak karya orang lain ini adalah salahsatu etika dalam menulis. Kejahatan terbesar adalah mengambil karya orang lain dan mengakuinya. Makanya kita sebagai guru harus menunjukkan keteladanan dengan menulis orisinal."

Tadi malam, Omjay dalam sambutannya melontarkan sebuah pertanyaan "Selanjutnya apa yang akan dilakukan setelah selesai KBMN?"
Pertanyaan tersebut terjawab lewat testimoni narasumber yang diwakili oleh Pak Dail Maruf dan Ibu Aam Nurhasanah.

Pak Dai'l Ma'ruf mengemukakan bahwa  tulislah selalu, walaupun tulisan kita tidak banyak yang membaca tetapi minimal kita sudah berbagi kebaikan. Sedangkan Bu Aam Nurhasahah berpesan bahwa harus terus mencoba hingga banyak karya yang kita telurkan. tetap terus belajar, tetap rendah hati, jangan sombong, manfaatkan ilmunya dengan berbagi. Tetap semangat, jika gagal coba terus sampai berhasil.  

Setelah pembacaan doa, kamipun dibuat terkesima dengan video penampilan puisi dari Bu Widya Arema yang berkolaborasi estetik dengan Bu NDY. 

Sebuah video puisi yang membuat bulu roma meremang, merinding terhipnotis permainan diksi nan magis.

Satu kalimat yang akan selalu teringat yang dituliskan oleh ketua kelas kami, Edmu Yulfizar Abdan Syakura, bahwa KBMN PGRI ini bukan hanya sekedar kelompok pelatihan menulis saja, akan tetapi telah menjadi keluarga. Keluarga yang akan saling menyayangi, menjaga, serta merawat lewat tulisan.

Susunan Panitia Closing Ceremony Terkenang dan Tersayang meski Maya.
Ketua: Edmu Yulfizar Abdan Syakura
Sekretaris: Bun Deasy
Testimoni Peserta: 
  1. Babeh Candra
  2. Bunda Iim 
MC:
  1. Bu Dr. Yuni
  2. Bu Helny Untu
Pembaca Doa: Pak Ustad Saepul Hikmah
Koordinator IT: Pak Afif Apandi
Anggota:
  1. Bu Ina
  2. Bu Eka 
  3. Bu Alfanita
  4. Bu Endang Ratna
  5. Bu Linda
  6. Bu Dewi Indria
  7. Bu Sukmi
  8. Pak Kang Khasan
  9. Bu Ririn
  10. Bu Sri Respati
KBMN PGRI28!
Siap berkarya
Siap berprestasi
Yes, yes, yes!

Seruyan, minggu tengah hari.
Penuh cinta,


Eka Yulia.❤


 




Komentar

  1. Kereeeen sekalii...berawal dari kalimat ambigu akhirnya berkontribusi pada acara, dan suksess ..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menetasnya Telur Dari 30 Kali Pertemuan

Dapatkah Saya Menulis di Blog?