Memodifikasi Karya Ilmiah Menjadi Tulisan Indah

 

Pertemuan Ke-4 KBMN PGRI Angkatan Ke-28
Pemateri   : Eko Daryono, S.Pd
Moderator: Nur Dwi Yanti, S.Pd
Tema          : Menulis Buku Dari Karya Ilmiah

Memodifikasi Karya Ilmiah 
Menjadi Tulisan Indah

   Tema pada pertemuan kali ini, sungguh tema yang berat buat Saya. Jujur, dari dulu ketika mendengar kata "Karya Ilmiah" atau KTI, otomatis Saya panas dingin. 

    Saya pernah membuat Penelitian Tindakan Kelas, karena itu syarat mutlak untuk kenaikan pangkat. Saya juga pernah membuat best practice, ketika ikut serta dalam seleksi gupres. Setelah menyelesaikan PTK dan best practice kala itu, besoknya Saya langsung sakit. Karyanya tidak pernah saya buka lagi. Hahaa, boleh deh teman-teman tertawa karena itu memang kenyataannya. Apakah Saya tidak pernah ikut pelatihan penulisan KTI? sering. Sampai pembuatan propisal, masih aman. Selanjutnya trauma lagi.

  Malam ini, Alhamdulillah Saya dapat menyimak materi sampai selesai. Diawali dengan kata motivasi dari Ibu Nur Dwi Yanti, bahwa salah satu tokoh motivational speaker terkenal dari Amerika " John Maxwell" , menggambarkan passion sebagai “the fuel for will" atau bahan bakar untuk kemauan. 

 Dalam artian passion mengubah “keharusan” menjadi “kemauan”. Jadi ketika kita sangat menginginkan sesuatu, kita akan menemukan tekad untuk melakukannya dan tidak akan berhenti sampai benar-benar mencapainya. Kalimat panjang ini seolah-olah memamg di khususkan untuk Saya yang sering alergi dengan Karya Ilmiah. 

 Dengan penuh semangatnya Bu NDY kembali memotivasi dengan mengutarakan bahwa komitmen dan konsisten dalam menulis sama halnya saat kita melakukan suatu analisis, menguji suatu tindak penelitian sehingga terbentuklah laporan dituangkan dalam karya tulis yang kita kenal karya ilmiah. 

   Namun sayangnya terkadang karya ilmiah tersebut hanya tersimpan di loker lemari kita dan di perpustakaan dan terkadang terlupakan. 
  
   Lah, ini kan Saya banget. Skripsi Zaman kuliah saja, malah Bapak Saya yang lebih antusias untuk menyimpan dengan layak. Betapa banyak kesalahan saya dalam menghargai karya sendiri. Padahal skripsi itu hasil penelitian, artinya merupakan sebuah karya ilmiah. Suatu saat dapat dimodifikasi menjadi sebuah buku dengan judul yang lebih menarik dan untaian kalimat yang menarik minat.

  Kemudian moderator menyampaikan bahwa tema kali ini  "Menulis Buku Dari Karya Ilmiah yang akan disampaikan Eko Daryono, S.Pd. biasa disapa Mr. Yons. Sosok guru yang bersahaja yang tergerak dan menggerakan yang membawa dampak bagi dirinya dan lingkungan. 

  Selain mengajar, Beliau juga sebagai penulis, narasumber, serta edirot dari banyak karya ilmiah. Sambil menunggu narasumber yang tengah melaksanakan Sholat Isya, peserta dipersilakan untuk membuka link biodata. 

    Ketika membaca biodata narasumber, Saya langsung terpukau dengan buku yang telah ditulis oleh Beliau. 14 buah buku kesejarahan, 10 buah buku budaya lokal, 2 buah buku penelitian ilmiah, serta 4 buah buku antologi. Luar biasa.

 Narasumber memulai materi dengan mengemukakan bahwa Beliau adalah salah satu alumni akademinya Om Jay angkatan-12. Berkat tantangan menulis dari para narasumber akhirnya Mr. Yons juga terjun menjadi salah satu pemateri. Lebih lanjut Mr. Yons menegaskan bahwa Tema "Menerbitkan buku dari karya ilmiah" adalah tema yang sekilas teoristis dan bikin pusing mengingat tidak ada standarisasi konversi KTI menjadi buku.  

   Saya mulai panas dingin, tapi penasaran. Kemudian Mr. Yons menjelaskan jika dari berbagai pengalaman yang telah disampaikan oleh para Widyaiswara, Peneliti LIPI, Pakar Menulis akhirnya mengerucut pada standar isi buku. 

 Narasumber juga mulai memberikan memaparkan pengertian KTI dengan mengacu pada Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014 tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah. 

Struktur penulisan dimulai dari: 
1. Halaman awal, 
2. bagian isi,
3. Bab I Pendahuluan,
4. Bab II Kajian Teoritis, 
5. Bab III Metode Penelitian, 
6. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, 
7. Bab V Penutup. 
8. Diakhiri dengan Daftar Pustaka. 

  Struktur tersebut sebagai standar dalam Menyusun bab-bab dalam KTI meskipun untuk KTI sejenis skripsi, tesis, desertasi, tugas akhir memiliki gaya yang berbeda di setiap kampus.

    Nara sumber juga mengungkapkan jika Secara subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI. Penyampaian materi yang dikemas apik dan menggunakan bahasa sederhana, membantu saya untuk mulai memahami. 
  
 Selanjutnya Mr.Yons memaparkan mengenai Secara sistematika, tentunya gaya penulisan KTI dengan penulisan buku tentu berbeda. Ada penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap sub bab-sub bab. Serta Secara Bahasa, meski sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus dimodifikasi sehingga Bahasa dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas. 

    Pembahasan Om Yons selanjutnya adalah tentang menfkonversi KTI menjadi buku. Beliau memaparkan sangat terperinci, dimulai dari perbedaan judul KTI dan Buku. 
  
    Judul KTI umumnya mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu). Sedangkan Judul buku hasil konversi seperti judul buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif.

    Berikutnya penjelasan Om Yons mengenai Memodifikasi Sistematika dan Gaya Penulisan bahwa pada saat laporan tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah. Beliau juga secara terperinci memaparkan mengenai modifikasi per bab

Bab I yang biasanya PENDAHULUAN boleh tetap dipertahankan judulnya dengan "PENDAHULUAN", boleh juga "PEMBUKA" atau kata lain yang menggambarkan kemenarikan buku.

Bab II lebih fokusnya lebih mengeksplor latar belakang. 

Bab III sebenarnya lebih terfokus pada metode, teknik pengumpulan data (instrumen) serta analisis.Pada buku bab IV dapat dimasukkan tabel, grafik, foto-foto kegiatan maupun hasil penelitian yang menyatu dalam buku. 

Bab IV tidak lagi berisi data mentah seperti nilai dari setiap siswa berikut namanya. Foto pun hanya sekedar yang dibutuhkan sebagai pendukung. 

Bab V tetap Penutup Judul Hanya saja, isi bab tidak hanya simpulan dan rekomendasi (saran) saja, namun ditambahkan temuan yang terkait dengan hasil penelitian. 

   Berikutnya Om Yons memaparkan mengenai hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku. 

1) Keaslian laporan hasil penelitian. Bukan           hasil plagiat, namun karya original,
2) Menghindari kompilasi yang terlalu                   banyak,
3) Memilah dan memilih data yang             
    dipublikasikan. Data matang saja yang 
    disajikan agar buku berbobot.
4) Modifikasi bahasa buku,
5) Hindari pengambilan sumber kutipan   
     berantai. Ambil pendapat pertama, atau
     pendapat yang dapat dipertanggung
     jawabkan,
6) Wajib menuliskan semua daftar Pustaka
    yang dipakai sebagai rujukan dalam buku
     untuk mendukung keabsahan buku. 
7) Memperhatikan kaidah penyusunan buku       ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan
     untuk KP sesuai Buku 4 PKB.

     Dari pemaparan beliau, ketika memahami prosedur dan kaidah penulisan maka buku itu dapat di buat atau dimodifikasi dari berbagai bentuk tulisan. 

   Sebuah pemahaman baru yang paling saya sukai, ketika beliau mengungkapkan bahwa PTK, KTI, best practice itu bukan sebuah buku, akan tetapi laporan penelitian yang dapat dijadikan sebuah buku. 

    Mari, mulai kita niatkan, tidak ada lagi laporan hasil penelitian kita yang teronggok tak tersentuh di dalam lemari buku. Karena ternyata karya ilmiah dapat diterbitkan menjadi sebuah buku dengan bahasa yang lebih sederhana namun unik, tanpa mengaburkan hasil penelitiannya.

Terimakasih atas materi yang luar biasa.
Seruyan, Kalteng.


Eka Yulia

Komentar

  1. Resume ibu aja udah cakep bgni. Pasti saat rubah KTI nya juga tidak diragukan laghi

    BalasHapus
  2. Senang sekali, terobati jari saya yg udah error tadi gegara ci ibun mampir.. hatur nuhuuun.

    BalasHapus
  3. Bisa aja lah di buka, kenapa katanya ga bisa lah... Coba pyan kirim lagi linknya ke grup

    BalasHapus
  4. Bisa ja Bu e di buka, sukses selalu. Semoga kita bisa menularkan semua ide menulis kita ini kepada anak dan siswa kita, aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum memahami seluk beluk per blog-an jdi kudet klo ada trouble begindang, ya, saaay.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dapatkah Saya Menulis di Blog?

Menulis Setiap Hari Menolak Lupa

Closing Ceremony Mengharu Biru