Menetasnya Telur Dari 30 Kali Pertemuan

 

Kamis, 6 April 2023

Menetasnya Telur Dari 30 Kali Pertemuan

Assalamualaikum Wr, Wb.

Sehat-sehat semuanya kan?

Yang puasa masih tetap semangat ya!

Alhamdulillah, berkah puasa hari ini adalah mendapatkan kabar dari Bunda Kanjeng jika buku solo Saya sudah boleh dimasukan ke dalam link pengumpulan tugas KBMN PGRI 28. 

Ah, jangan lupa! Saya ini selalu dipenuhi drama. Saking antusiasnya, siang tadi sepulang dari sekolah Saya lompat-lompat kegirangan, lanjut guling-guling kesenengan. Kecapean eh, malah tertidur dong. Baru keingat setelah maghrib, tadi Bunda Kanjeng menyarankan untuk lapor buku solo Saya ke Pak Brian. Namuuun, Saya lupa narok ponsel di mana.

Mulailah dramanya, orang rumah diminta untuk telpon ke ponsel Saya. Memanggil saja, tidak berdering. Saya minta antar ponakannya suami menuju perpustakaan sekolah tempat sehari-hari beraktivitas di sekolah. Sumpaaah! Jika bukan karena si ponsel, Saya enggak bakalan mau ke perpus sekolah malam-malam. Agak creepy, muehehee .... Ponselnya tidak ada!

Berderailah air mata, mengingat separuh dari aib-aib Saya kan ada di ponsel itu. (Bercandaaa!) Tidak ada yang bisa menenangkan isakan tangis Saya. Lalu si bungsu mendekat. "Ibuuun, tadi Geulis lihat HP nya dekat bantal." dengan perlahan Saya dekati bantal, lalu Saya geser, daan benar saja. Si ponsel yang bikin heboh ada, dengan kondisi silent. Hehee .... Alhamdulillah, kejadian ini semakin meningkatkan kesadaran diri akan umur yang Saya miliki.

 Back to ....

Terimakasih kepada Omjay dan TSO, para narasumber, mentor super sabar (Neng Emut) menghadapi mente seperti Saya yang sering nge-lag dan nge-bug, Bunda Kanjeng super telaten meladeni Saya yang banyak maunya, serta rekan-rekan seperjuangan KBMN28, (Pak Afif atas ide resume cerpennya), untuk semua ilmu dan idenya. Semoga menjadi catatan amal baik yang Insya Allah menjadi penolong kita semua di akhirat kelak. Aamiin YRA.

Alasan Saya membuat resume ala cerpen ini sebenarnya remeh sekali. Karena Saya tidak bisa menulis dengan gaya bahasa baku dan kaku. Diawal, hal tersebut juga menjadi kendala Saya dalam membuat resume. Namun setelah ngintip salah satu resume milik Pak Afif yang berbentuk cerpen dengan tokoh Damar untuk resume materi Bu Aam, Sayapun terilhami. Sehat, berkah Pak Afif!

Lalu mengalirlah resume-resume ala cerpen tersebut, sekarang paham kan? Kenapa Saya bukan pasukan F1? Hahaa .... membuat cerpen agar tetap nyambung dengan materi sedikit memakan waktu. Saya harus menciptakan dulu tokoh, latar, serta masalah. Penyelesaian masalahnya mah kan sudah ada di materi dari narasumber. Kelebihannya, imajinasi saya terus berkembang. Bahkan dalam salah satu cerpen Saya, berkhayal sudah menerbitkan buku di Penerbit Andi. Hihii .... semoga ya! (Amiin paling serius)

Hal ini sangat menyenangkan bagi Saya. Satu resume bisa Saya baca berulang-ulang. Dengan adanya buku solo ini, Saya berharap sekali semoga menjadi inspirasi bagi yang belum berani menulis, penuh keraguan, serta dihinggapi berbagai ketakutan. Percaya diri dengan kemampuan yang kita miliki. 

Buku solo ini juga, semoga menjadi acuan bahwa menulis resume itu tidak harus kaku, tetapi resume bisa menjadi sebuah bacaan yang ringan namun sarat ilmu didalamnya.

Penasaran enggak? Harus dong!

Boleh beli, weekekeekkk ....

Membeli penggaris di toko Kang Ahun

Jangan lupa semangka yang merah merona

Mari menulis, agar tidak  pikun

Jangan lupa baca buku Teh Eka yang penuh drama.

Sekian dan Terimakasih.

Seruyan setelah misteri ponsel keselip.