Desain Cover Buku nan Ciamik

 RESUME PERTEMUAN 27

KBMN PGRI ANGKATAN 28

Jumat, 10 Maret 2023
Pemateri    : Fajar Tri Laksono, M. Pd
Moderator : Lely Suryani, S. Pd
Tema          : Membuat Cover Buku Yang                                   Menarik

Desain Cover Buku nan Ciamik

Hari ini Bumi merasa bersemangat sekali berangkat ke kampus, tanpa diawali dengan drama ini dan itu. Ia telah berjanjian dengan Bu Lely Suryani, asisten dosen Mata Kuliah Desain Grafis Buku Cetak. Bu Lely telah membuatkan janji temu dengan Pak Fajar Tri Laksono, M. Pd. Sang dosen utama. 

Seminggu yang lalu gadis itu sempat curhat dengan Bu Lely, bahwa ia tengah mencari desainer cover untuk novel cetak ke 3, lalu dengan antusias Bu Lely menawarkan agar mereka bertemu dan menghadap bersana-sama ke Pak Fajar. Bumi tentu senang sekali.

Sesampainya di kampus, bergegas Bumi menuju ruangan dosen yang mengajar di prodi Desain Grafis. Ternyata Bu Lely dan Pak Fajar tengah duduk berdua di sofa yang ada di ruang tunggu tamu. 

"Selamat pagi Bu Lely, Pak Fajar! maaf sudah membuat menunggu." Bumi benar-benar merasa tidak enak hati. Ia yang perlu ke mereka, tapi mereka berdua yang harus menunggu kedatangannya.

"Eh, Bumi. Tak apa kok, kami juga baru saja keluar dari kelas. Ayo duduk Bum!" Bu Lely tersenyum lalu mempersilakan gadis itu untuk duduk di sofa singel yang menghadap ke arah dirinya dan Pak Fajar.

"Ini bukan penulis novel itu, Bu Lely?" tanya Pak Fajar setelah tersemyum ke arah Bumi.
"Ya Pak, dia mau konsultasi untuk desain cover novel ke tiganya loh Pak." jawab Bu Lely.
"Kemarin Saya dikasih tautan blog novelmu loh Bum, pas diperlihatkan ke anak gadis Saya dia mendadak histeris. Ternyata kedua novelmu yang terdahulu sudah dia miliki, ckck, enggak jadi Saya membelikannya. Hahaa ....." Pak Fajar bercerita dengan akrabnya. Bu Lely dan Bumi ikut tertawa, gadis itu merasa tersanjung tentunya. Putri Pak Fajar telah memiliki 2 buku novel karyanya.
"Tolong sampaikan terimakasih Saya untuk putri Bapak." ucap Bumi.
"Malah Saya yang belum punya, hehee ...." Bu Lely nyeletuk serata terkekeh.
"Beli dong Bu!" Bumi tertawa.
"Ah ya, apa yang mau didiskusikan dengan Saya, Bumi?" Pak Fajar langsung bertanya langsung pada inti ya. 
"Desain novelnya, Pak. Udah tiga kali gonta-ganti tapi tetap kena copyright." Bumi lancar mengadukan masalah yang tengah melandanya.
"Kok bisa, Bum?"
"Ya Pak, padahal yang dua sebelumnya aman saja."
"Kamu serahkan semuanya ke penerbit?" tanya Pak Fajar. Bumi mengangguk.
"Ini sih permasalahan utama dari banyak penulis. Selalu menyerahkan semuanya ke penerbit. Terima bersih, ya Bum?"
"Hehe .... karena Saya enggak paham tentang desain cover, Pak." Bumi membela diri.
"Pada dasarnya pemilihan cover itu tinggal  menyesuaikan dengan isi buku. Saya punya beberapa tips untuk membuat sebuah dessin cover buku yang bagus." tutur Pak Fajar, lalu Beliau menunjukan sebuah slide dilayar ponselnya ke depan Bumi.
Cara membuat cover yang bagus:
  1. Disesuaikan dengan tema,
  2. Disesuaikan dengan warna,
  3. Mengetahui target pembaca,
  4. Berkesesuaian dengan makna dari judul buku dan sinopsis,
  5. Siapkan foto dan gambar pendukung, serta
  6. Menentukan font dan warna utama yang selaras.
"Tuh keren kan Bum! kalau ilmunya langsung keluar dari pakarnya, sudah tentu tidak diragukan keabsahannya." ucap Bu Lely.
"Belum pakar, masih terus belajar. Karena Saya tidak memiliki basic pendidikan formal di bidang desain cover. Hahaa ...."
"Saya dulu kuliah D-3 Teknik Mesin 1999-2000 di Universitas Negri Surabaya, lalu melanjutkan  S1 Pendidikan Teknik Mesin 2000-2006. Kemudian Saya mengambil program magisternya di Universitas Adibuana Surabaya prodi Teknologi Pendidikan 2012-2014." Beber Pak Fajar. Kekaguman Bumi semakin menjadi, karena kalau dilihat dari reputasi Pak Fajar di bidang desain cover ini sudah tingkat master, meskipun latar belakang pendidikannya Teknik Mesin.
"Wow, dari Teknik mesin ke Teknik desain gambar dong Pak."
"Betul Bum, Sata menerapkan konsep belajar sepanhang hayat. Saya menyadari passion Saya dan Saya asah bakat tersebut.  Berawal dari hobi menggambar, lalu sering Saya ikutkan lomba tingkat nasional dan menjadi juara. Hal ini menjadi titik balik dalam hidup Saya." dengan bersemangat Pak Fajar menceritakan awal mula Beliau berkecimpung didunia desain grafis.
"Tahun 2017, Saya menjadi juara satu inovasi pembelajaran tingkat nasional. Tema yang Saya angkat adalah  bakat di desain grafis. Bahkan Saya juga jadi sering bepergian ke beberapa negara di Amerika, Eropa, karena lomba dan hadiah lomba desain grafis."

"Wow, keren sekali loh, Pak!" Bumi mengacungkan kedua jempol tanda sangat terkesan dengan pengalaman hidup dosennya ini.
"Awal Saya mengenal design grafis itu sendiri sekitar tahun 2000. Asalnya sering melihat  teman-teman yang  membuka laptop dan menggunakan aplikasi corel, mengerjakan order-order dari mahasiswa lain, dari situ Saya berfikir harus mencoba dan mendalami seluk beluk design grafis."
"Otodidak, dong Pak?" sela Bumi.
"Ya, ditambah dengan aktif mengikuti pelatihan, workshop yang berkairan dengan desain grafis tentunya." tutur Pak Fajar.
"Sekarang malah banyak diantara teman-teman minta di designkan ke Saya, karena merasa tidak cocok dari penerbit. Kemungkinan kasusnya sana sepertimu, Bum. Kurangnya interaksi antara penerbit dengan customer. Hal itu akan berdampak pada tidak tersampaikannya keinginan  customer, ketidak sesuaian pesananpun dapat membuat costumer berpaling dari penerbit itu." lanjut Beliau 

"Kalau Bapak sendiri dalam membuat cover yang sering menjadi perhatian utama itu apa?" tanya Bumi sudah semakin tidak terbendung rasa penasarannya.
"Yang pasti harus membuat cover buku sesuai dengan apa yang di inginkan customer." 
"Membuat design buku  hidup indah dengan ibadah, aset yang dipakai adalah aset premium, jangan sampai melanggar lisensi, ada penerbit yang murah tapi menggunakan aset yang tidak dipertanggung jawabakan, nanti yang kena pemilik buku." Pak Fajar tak hentinya menasihati Bumi tentang pentingnya lisensi hak cipta setiap gambar yang ada di internet.



"Saya sendiri memiliki lisensi komersial. Artinya cover ini dapat dipakai untuk produk-produk lain karena ia memiliki premium prector. Tidak semua orang yang bisa download hanya yang memiliki izin dan berlangganan yang bisa melakukannya. Lisensi mempunyai sebuah Undang-undang yang disebut juga dengan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)."
"Mau dong, Paaak, Saya dibikinkan desain cover novel Saya!" rengek Bumi, spontan saja.
"Gampang yang penting Kamu ada bekal pengetahuan tentang desain grafis dulu."
"Heheee .... ya Pak."
"Oh ya, Pak. Untuk desain sendiri Bapak memakai aplikasi apa? Memakai aplikasi foto yang sudah ada seperti canva atau memang Bapak desain sendiri?" lanjut Bumi menjadi pertanyaan yang dipenuhi tingkat penasaran yang akut.
"Saya lebih senang menggunakan aplikasi Corel Draw dan Photoshop. Untuk gamvar basic Saya mengambil jalur aman agar tidak tersangkut copy right. Saya menjadi member premium di freepik, free vector. Agar gambar yang saya gunakan aman." papar Beliau.
"Cara menentukan foto yang akan Bapak gunakan itu seperti apa?" kembali Bumi bertanya.
"Ada tekniknya yang dapat dipelajari oleh siapa saja."
Menggambar sesuai dengan foto penulis:
  1. Posenya harus sama 
  2. Jenis foto closup
  3. Pastiakan resolusinya sama
  4. Pastikan pencahayaannya juga sama.
"Ingat ya, Bum! cover buku bukan hanya sekedar pembungkus atau kemasan sebuah buku saja. Pilihan desainnya bukan sekedar eye catching saja. Gaya cover buku sedikit banyak menentukan penjualan dari buku tersebut. Yang pertama kali dilihat orang biasanya tampilannya baru setelah itu isinya. Banyak orang bilang jangan pernah lihat casing karena casing tidak menentukan isi, tapi pada kenyataannya orang akan tertarik pada tampilan depan. Untuk itu semua penulis menginginkan tampilan depan yang menarik untuk setiap karyanya." tutur Pak Fajar mengakhiri penjelasannya.
"Wah, sekarang Saya paham nih, Pak."
"Harus, dong!"
"Gimana Pak? mau kan tolong bikinkan desain cover novel saya?"
"Urusan bisnis bisa lewat Bu Lely, yuk Bum, Saya lanjut mau ngisi acara seminar di PGRI dulu." Pak Fajar pamit seraya berdiri.
"Terimakasih atas berbagi ilmunya Pak."
"Saya selalu siap bantu."

Bumi segera meyakinkan dirinya, jika cover novelnya yang ke 3 akan menggunakan jasa Pak Fajar saja.

Terimakasih atas ilmu yang penuh inspirasi
Seruyan tengah hari,

Salam sayang,



Eka Yulia❤










Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dapatkah Saya Menulis di Blog?

Closing Ceremony Mengharu Biru

Menetasnya Telur Dari 30 Kali Pertemuan