Seni Menata Materi Buku Ajar
RESUME PERTEMUAN 19
KBMN PGRI ANGKATAN 28
20 Februari 2023
Pemateri : Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd
Moderator : Mutmainah, S. Pd
Tema : Menulis Buku Ajar
Seni Menata Materi Buku Ajar
Kelas prodi KBMN Angkatan 28 telah terisi penuh oleh mahasiswa. Minggu yang lalu Ibu Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd. biasa di sapa Ibu Muda. Dosen pengampu mata kuliah Menulis Buku Ajar menginformasikan bahwa pertemuan hari ini akan diisi dengan diskusi kelompok. Bu Mutmainah, sang asisten dosen sudah membentuk kelompok dan membagikan materi diskusi. Satu kelompok terdiri dari lima orang. Bumi Pertiwi, Venus Antari, Jupiter, Saturnus, dan Bagaskara terkumpul dalam kelompok tiga.
Tak seberapa lama, Bu Emut, sapaan akrab asisten dosen memasuki kelas dengan wajah seperti biasanya segar dihiasi senyum manis. Beberapa kepala dari mahasiswa saling menengok dan mengerutkan kening. Bu Emut datang sendiri. Kemanakah gerangan Ibu Muda?
"Jangan-jangan diskusinya gak jadi." guman Venus tak bersemangat.
"Issh, Bu Emut aja belum bilang apa-apa." ucap Bumi pelan.
"Assalamualaikum, Selamat pagi rekan-rekan semua. Sebelum melanjutkan diskusinya mari kita simak bersama kutipan yang ada pada layar!" Bu Emut membuka pembicaraan seraya menampilkan sebuah kalimat motivasi. Semua mata tertuju pada layar infokus.
“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari."
-Pramudya Ananta Toer-
Bu emut bertutur, "Menulislah dengan tulisan jelek, karena tulisan yang bagus hanya bonus dari kebiasaan. Menulis merupakan tingkat literasi paling tinggi setelah mendengar, Berbicara dan membaca. Meskipun menulis tidak mudah namun harus tetap dilakukan sebagai bukti kita ikut memberikan sesuatu bagi peradaban. Tanpa meninggalkan tulisan, manusia akan semakin mudah dilupakan. Mari tepuk tangan untuk kita semua!"
Tepuk tangan membahana dalam kelas, kalimat pembuka dari Bu Emut sangat mengena.
"Terlebih dulu Saya akan menyampaikan permohonan maaf dari Ibu Muda, karena pagi ini tidak dapat membersamai kita dalam perkuliahan. Kebetulan Beliau mendapatkan tugas dari Pak Dekan untuk mengisi seminar di luar daerah." lanjut Bu Emut.
"Ooh, bagitu Bu. Apakah diskusinya tetap dilanjutkan?" tanya Jupiter. Terdengar suara-suara menyetujui pertanyaan Jupiter. Banyak yang terwakili isi hatinya.
"Amanat dari Bu Muda, diskusi tetap dilanjutkan. Silahkan kalian amati tautan yang telah Saya bagikan di grup percakapan kelas. Amati dari mulai biografi Ibu Muda, lalu diskusikan semua materi kuliahnya, siap?"
"Siap, Bu!"
Serempak masing-masing kelompok duduk membentuk lingkaran. Benar saja, di grup WA kelas ada pesan baru dari sang asisten dosen.
Mereka semua sudah tahu, jika Ibu Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd. Seorang dosen, konselor, penulis, Asesor BAN PAUD dan PNF.
Dapat dihubungi lewat surel lelezcla@gmail.com
Salah satu buku karya Ibu Muda.
"Oke, mari kita mulai diskusi. Tema kelompok kita adalah Bagaimana Cara Membuat dan Menerbitkan Buku Ajar. Entar Aku yang berperan sebagai dosen yang ngasih tes lisan. Kalian cukup perhatikan materinya, dan berikan jawaban. Setuju?" Bumi mulai memimpin diskusi, kebetulan memang gadis cantik berkulit putih inilah yang ditunjuk oleh Bu Emut sebagai koordinator kelompok tiga.
"Lu bagian apa, Bum?" seloroh Saturnus.
Hening sesaat, empat masang mata terarah ke Bumi.
"Aku yang ngeresume jawaban kalian lah! entar Bagas yang ngetiknya, hehe .... mau kan, Gas?" Mata sipit Bumi menyorot jenaka, siapa yang mampu menolak jika gadis kurys itu sudah menampilkan wajah super imutnya.
"Serah Elu, dah!" suara Bagaskara terdengar mendesis. Antara kesal dan pasrah.
"Ya udah. Bum, ayo mulai pertanyaannya!" seru Venus.
"Heheee .... silahkan kalian perhatikan materi selama luma menit! untuk memahami poin penting dari materi tersebut."
"Laluuuu, pertanyaan pertama untuk Jupit, apa perbedaan bahan ajar dan buku ajar?"
"Eh, sompret! belum lima menit, woy!" sontak saja Jupiter ngegas. Bumi tertawa lucu, ia menunjuk dengan dagunya ke arah Jupiter.
"Bacain aja itu di materi Bu Muda!" sarannya.
Jupiter mengeratkan rahangnya, berusaha fokus pada layar ponselnya yang tengah menampilkan slide materi Menulis Bahan Ajar dari Bu Muda.
"Bu Muda menyatakan bahwa Bahan Ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahan Ajar dapat berupa bahan tertulis ataupun tidak tertulis." Jupiter membaca dengan lantang.
"Lanjutkan, Jupit!" titah sang ketua kelompok.
"Bahan Ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga dapat tercipta lingkungan dan suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar."
"Nah, kalau bahan Ajar Cetak (Buku Teks, Buku Referensi, dan Monograf). Bahan Ajar Mandiri (Modul, BAJJ, didalamnya memuat mengenai Panduan, Petunjuk, Pedoman,) Atlas = Peta. Diagram = Poster. Brosur = Leaflet = Manual.)" Jupit menjeda sesaat.
"Lanjut!" tuntut Venus.
"Astaga! Bernafas dulu, kali ya," Jupiter melotot gemas menatap Venus.
"Heheee ...."
"Bahan Ajar non-Cetak dapat berupa Internet Web Based Courses, e-learning. CAI, Pembelajaran Berbantuan Komputer. Koin kita masih Slide, Video / TV , Audio / Radio."
"Udah paham, belum?" Jupiter mengedarkan tatapannya.
"Lanjut aja dulu!" saran Bumi.
"Dr. Mudafiatun Isriyah, M. Pd mengemukakan jika Buku Ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar.
"Lalu kata Beliau, Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001)."
"Ingetin tuh yang Gue baca!" tegasnya seraya menyenderkan punggungnya. Senang bagiannya sudah selesai.
"Terimakasih Jupit!" seru Bumi. Pemuda berambut kriwil itu tak mengindahkan.
"Selanjutnya Satur, mengapa Bahan Ajar penting dalam pembelajaran?" Bumi tersenyum ke arah Saturnus. Cowok paling ganteng se-kelas.
"Oke, tolong diperhatikan! Bu Muda menguraikan 5 alasan, mengapa Bahan Ajar penting dalam pembelajaran?"
1. Guru lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa
2. Siswa dapat belajar sekalipun tidak ada guru
3. Siswa dapat belajar kapan dan dimana saja.
4. Siswa tidak terlalu tergantung kepada guru
sebagai satu-satunya sumber informasi
5. Siswa bisa belajar dengan kecepatan
masing-masing sesuai dengan potensi.
"Beliau menegaskan bahwa buku ajar ini wajib diwujudkan oleh seorang guru karena mengacu pada TRILOGI PEMBELAJARAN 1.Tujuan, 2 Srtategi 3. Penilaian."
"Bu Muda menambahkan, jika syarat minimal terjadinya pembelajaran adalah mahasiswa/siswa, Materi, dan Guru/Dosen."
"Seorang guru memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dlm mengajar nya yaitu dg menata buku ajar sendiri sesuai mata pelajaran yang diampunya. Gitu gess!" Saturnus mengakhiri bacaannya.
"Mantap, Satur. Lanjut ke Venus Antari."
"Lho, kok Aku juga?" Venus memulai jurus mengelak akan tugas kelompoknya.
"Ya, lah! semua anggota dapat tugas yang sama." tukas Bagas, gemas.
"Apa keuntungan Buku Ajar bagi guru atau dosen?" tanya Bumi. Senyum Venus langsung mekar.
"Heheee .... pas lagi baca ini. Nih, dengerin!"
Bu Muda menguraikan tentang keuntungan Buku Ajar bagi guru atau dosen:
1. Promosi & Kenaikan
Pangkat
2. Mendapatkan insentif
3. Finansial-Royalti
4. Eksistensi diri
5. Media Ekspresi
6. Branding Personal dan Institusi
7. Penguatan Keilmuan
"Lalu, Beliau menambahkan jika eksistensi diri Guru adalah sebagai agen Aktivitas Pembelajaran. Guru adalah sebagai Peneliti dan Pembelajar. Guru membuat RPS/Silabus
Desain pembeljaran sbg langkah awal untuk memulai." papar Venus.
"Ini lagi, keren nih. Kata Bu Muda semua mata pelajaran yang didesain itu sama dengan outline calon buku kita." kini Bumi yang ikut membacakan materi dari Bu Mudafiatun.
"Apakah seorang guru juga sebagai peneliti? Ya. Karena dapat menghasilkan buku referensi, monograf, artikel ilmiah, ini bahan untuk menjadi buku." lanjut Bumi.
"Mantap! artinya guru atau dosen itu bukan hanya transfer ilmu, ya. Bisa langsung menjadi penulis buku sumber belajarnya sendiri." Bagas menimpali.
"Yups, yang berikutnya Kamu lagi, Gas! Heheee ...." Bumi terkekeh pelan.
"Apa?"
"Apa saja jenis-jenis Buku Ajar?"
"Ibu Muda menyatakan jenis-jenis Buku Ajar terdiri dari ....."
1. Buku Ajar
2. Buku Modul
3. Diktat
4. Petunjuk Praktikum
5. Naskah Tutorial.
"Selain itu, Bu Muda memaparkan jika Buku hasil penelitian terdiri ...."
1. Buku Referensi
2. Monograf
Bagas mengakhiri membacanya.
"Tuh lihat, buku referensi karya Bu Muda mendapatkan penghargaan terbaik 1 dengan tema Pendidikan jarak jauh." seru Bumi antusias.
"Selanjutnya Jupit lagi. Apa perbedaan Buku Ajar dan Buku Teks?" tanya Bumi.
"Gue lagi?" Jupiter balas bertanya. Bumi mengangguk seranya senyum lebar memamerkan gigi kelincinya.
"Kata Bu Muda terdapat beberapa perbedaan antara Buku Ajar dan Buku Teks sebagai berikut --"
Buku Ajar pada umumnya:
1. Ditulis dan dirancang untuk digunakan siswa/mahasisws.
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
3. Disusun berdasarkan pola belajar yang
fleksibel.
4. Strukturnya berdasarkan kompetensi yang
akan dicapai.
5. Ada pemberian kesempatan latihan bagi mahasiswa.
6. Selalu memberikan rangkuman.
7. Kepadatan berdasarkan kebutuhan
mahasiswa
8. Dikemas untuk digunakan dalam
pembelajaran.
9. Mempunyai mekanisme untuk
mengumpulkan umpan balik dari
mahasiswa.
10.Mencantumkan petunjuk penggunaan
buku ajar.
Buku Teks pada umumnya:
1. Ditulis terutama untuk digunakan dosen
atau pembaca umum, dipasarkan secara
luas.
2. Tidak selalu menjelaskan tujuan
pembelajaran.
3. Disusun secara linier.
4. Strukturnya berdasarkan logika bidang
ilmu (content).
5. Belum tentu memberikan latihan bagi
mahasiswa.
6. Belum tentu ada rangkuman.
7. Materi buku teks sangat
8. Dikemas untuk dijual secara umum.
9. Tidak ada mekanisme untuk
mengumpulkan umpan balik dari pemakai.
10.Tidak memberikan petunjuk cara
mempelajarinya.
"Noh, lengkap!" tutup Jupiter.
"Pasti lanjut Gue." Kalimat Saturnus membungkam mulut Bumi yang baru saja hendak membuka mulutnya. Akhirnya ia hanya mengangguk saja.
"Bu Mudafiatun memaparkan Cara Penyusunan Buku Ajar sebagai berikut --"
1. PENATAAN INFORMASI (compilation text)
2. PENGEMASAN KEMBALI (information
repackaging)
3. MENULIS SENDIRI (starting from scratch)
4. PROSEDUR KOMPILAS
5. Kajian/BAB.
6. Bahan-bahan yang sudah dilengkapi
dengan halaman penyekat untuk
setiap Bahan Kajian kemudian dijilid rapi
(selanjutnya dicopy untuk dibagi kepada
mahasiswa).
7. Buatlah/tulislah pedoman guru/dosen dan
pedoman siswa/mahasiswa untuk
mendampingi bahan yang sudah dikompilasi
tersebut.
8. PROSEDUR PENGEMASAN KEMBALI
INFORMASI
9. Tambahan
Kemampuan/kompetensi yang akan dicapai.
Petunjuk belajar bagi mahasiswa.
Latihan.
Ringkasan.
Umpan balik.
Evaluasi formatif.
"Wih, lengkap!" seru Venus.
"Gue bacain nih ya, tanpa disuruh Bumi, loh!" seloroh Bagas seraya membacakan materinya Bu Mudafiatun mengenai
PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN MATERI BUKU AJAR:
1. PRINSIP RELEVANSI
2. PRINSIP KONSISTENSI/KEAJEGAN
3. PRINSIP KECUKUPAN
"Materi terakhir Aku aja yang bacain," ucap Bumi.
SISTEMATIKA BUKU AJAR
BAB 1 Pendahuluan
Penyajian
Penutup
Daftar Pustaka
Senarai (glossary)
Tinjauan Mata Pelajaran : Prakata
- Petunjuk Penggunaan Buku Ajar bagi Mahasiswa
- Identitas Mata Kuliah
- Deskripsi Singkat Isi Buku Ajar
- Kegunaan Mata Kuliah bagi Mahasiswa
- Capaian Pembelajaran Mata kuliah
BAB 2 Kemampuan Akhir Indikator
Pendahuluan
- Deskripsi singkat berupa gambaran umum tentang cakupan bab tersebut
- Relevansi antara bab tersebut dengan pengalaman yang telah dimiliki mahasiswa atau manfaat bagi mahasiswa.
- Uraian atau penjelasan materi (sesuai dengan jenis materi) dan diikuti dengan contoh-contoh.
- Ilustrasi yang sesuai dengan uraian materi.
- Tugas dan Latihan yang dilakukan mhs setelah membaca uraian materi.
- Rangkuman/ringkasan dari konsep atau prinsip yang dibahas.
Penutup
- Penilaian, konsisten dengan rumusan indikator dan Kemampuan Akhir.
- Umpan balik, untuk dapat menilai sendiri hasil belajarnya (kunci jawaban tes).
Tindak lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
SENARAI
DAFTAR INDEX (jika diperlukan).
"Selesaaaai!" seru Bumi lega.
"Nih awas jangan lupa! kata Bu Muda karena guru yang paling mengetahui perkembangan siswa. Maka guru juga yang berwenang menentukan cakupan dan bobot materi. RPP sebagai outline bahan ajarnya." tutur Bagas.
"Aahh, semoga laporan hasil diskusi kelompok kita paling oke, ya gess!" seru Venus.
Berakhirnya diskusi kelompok, bertepatan dengan habisnya jam perkuliahan. Tak lupa Bu Emut mengingatkan bahwa dirinya akan membagikan form dan template pengisian tugas melalui grup WA kelas.
Semoga kita semua dapat membuat buku ajar yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan siswa.
Terimakasih atas materi yang sangat bermanfaat.
Seruyan, tengah malam.
Salam sayang,
Eka Yulia.
Terbaik🥰
BalasHapusHatur nuhun Neng Mentoor!😘
HapusLengkapnya, luar biasa
BalasHapusTerimakasih, Semangaaat!
HapusMantap...30 pertemuan jadi novel yg unik
BalasHapusWaduuh, Ya, yaa .... semoga! Doain ya, Bun.
Hapus